N-Share

share for everythings

More About Me...

Lorem ipsum dolor sit amet, nisl elit viverra sollicitudin phasellus eros, vitae a mollis. Congue sociis amet, fermentum lacinia sed, orci auctor in vitae amet enim. Ridiculus nullam proin vehicula nulla euismod id. Ac est facilisis eget, ligula lacinia, vitae sed lorem nunc. Orci at nulla risus ullamcorper arcu. Nunc integer ornare massa diam sollicitudin.

Another Tit-Bit...

Lorem ipsum dolor sit amet, nisl elit viverra sollicitudin phasellus eros, vitae a mollis. Congue sociis amet, fermentum lacinia sed, orci auctor in vitae amet enim. Ridiculus nullam proin vehicula nulla euismod id. Ac est facilisis eget, ligula lacinia, vitae sed lorem nunc.

New Bajaj XCD 125 DTS-Si

Meski dikonsentrasikan untuk merebut pasar bebek dan dibanderol hanya Rp 13.500.000, Bajaj XCD 125 DTS-Si tetap tampil dengan berbagai macam fitur andalan. Mesin DTS-Si (Digital Twin Spark Swirl Induction) layaknya Pulsar 180 dan 200 tetap dipertahankan.

“Hanya mesinya saja yang lebih kecil, 125 cc,” ungkap Apong Arfiansyah, Marketing Manager, PT Bajaj Auto Indonesia (BAI).

Meski mengusung mesin 125 cc. XCD 125 DTS-Si mampu memuntahkan tenaga hingga 9,53 ps pada 7000 rpm dan torsi 1,08 kgf di 8000 rpm.

“Lebih besar dari bebek yang menjadi pesaing kita,” tambah Apong. Selain itu mesin XCD 125 DTS-Si, dilengkapi dengan Exhaus TC, bentuknya seperti ruang udara di leher knalpot, dan berguna memberikan torsi lebih baik pada putaran mesin rendah.

Yang paling menarik justru ada ride control di panel gas sebelah kanan. Bila diaktifkan, di putaran pertama selongsong gas diputar akan terasa ada pengganjal sebagai batas. Sampai batas tadi artinya konsumsi bensin masih dalam kondisi masih irit. Bila diaktifkan kira-kira motor bisa jalan sekitar 40-50 km/jam,” terang Ramanuj, Service Manager PT BAI.

Bobotnya yang ringan dan sumbu roda 1.275 mm diyakini mampu bermanuver lincah layaknya bebek, terutama disaat membelah kemacetan. Sokbraker belakang pun istimewa, PT BAI menyebutnya SNS (Dual Spring), per sokbraker ada dua di luar dan di dalam. Sokbraker ini juga dilengkapi dengan 5 setelan kekerasan.

Fitur yang lainpun tetap mewah. Seperti spidometer digital, head lamp halogen, dan stop lamp LED layaknya Bajaj Pulsar masih bisa ditemui di versi “pahe” ini.

Tapi sayangnya sistem pengereman masih mengandalkan drum brake alias tromol. Pantasnya sudah pakai disk brake dong. Sebab penampilan yang sudah gagah jadi terlihat cupu dengan kurangnya fitur keselamatan ini.

“Tapi kita sudah uji kelayakanya dan hasilnya tetap aman. Mesin 125 cc masih oke kalau pakai drum brake,” kilah Apong. Sebetulnya bila konsumen harus menambah Rp 700.000-Rp 1.000.000 pasti masih bisa dijangkau.

Namun dengan konsisi seperti sekarang, sepertinya justru bisa jadi rejeki buat para modifikator. Seandainya motor ini laris manis di pasaran, order pasang rem cakram di roda depan pasti akan melimpah. Pabrikan untung modifikator ikut untung. Hahahaha…..!

sumber : limakaki.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar